Karena malam ini adalah malam bulan purnama, aku ingin memposting tentang bulan. Bulan seperti yang kita ketahui jauh ada di luar bumi sana. Hanya segelintir orang yang pernah kesana. Untuk giliran kita, nanti saja kalau negara kita punya pesawat angkasa luar sendiri. Dan untuk sementara kita lihat saja dari sini sambil senyum-senyum seolah bulan purnama membalas senyuman kita.
Sejarah mencatat, Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini masih diperdebatkan, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.
Sejarah mencatat, Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini masih diperdebatkan, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.
Meski jarak bulan dengan kita kira-kira 384.403 km atau sekitar 30 kali diameter bumi, kita tetap bisa melihatnya sebab ukuran bulan lebih kecil dari ukuran bumi yaitu seperempat bumi. Diameter bulan sekitar
3.474 km dan mempunyai gravitasi lebih kecil dari bumi yaitu sekitar 17% serta ber-massa jenis 3,4 g/cm kibik. Sedangkan massa bulan hanya 0.012 massa bumi.
Yang jelas bulan bukan manusia atau makhluk lain yang membuat bulan dan yang pasti adalah Tuhan Azza wa Jalla. Menurut ilmuwan, bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama Theira sekitar 3 Milyar tahun lalu yang dari situ menimbulkan debu sangat banyak dan mengorbit atau berputar-putar mengelilingi bumi hingga lama kelamaan mengumpul satu sama lain dan terbentuklah bulan seperti yang kita lihat sekarang. Pada awalnya jarak bulan dan bumi hanya 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dengan jarak bulan saat ini. Ini berarti, bulan mengalami kemunduran sekitar 3,8 cm pertahun orbitnya.
*Kenapa bulan yang ada itu tidak jatuh menabrak bumi? *
Itu memang disebabkan oleh gaya Sentrifugal yang timbul dari orbit bulan sendiri. Besarnya gaya itu sedikit lebih besar dari gaya gravitasi bumi dan bulan. Apa itu gaya sentrifugal? Gaya sentrigufal adalah: efek semu yang ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar. Sentrifugal berarti menjauhi pusat putaran yang juga berarti lawan dari gaya Sentripetal.
Jika ada yang ngomong "wajahmu cantik mulus bagai rumbulan" berarti orang itu terlalu bodoh atau sudah termakan kejamnya puisi para pujangga. Kita lihat saja, apakah bulan yang terlihat "cantik" itu benar-benar "cantik"? Di bulan tidak terdapat udara maupun air. Permukaannya banyak kawah akibat hantaman komet atau asteroid karena memang di bulan tidak ada atmosfir seperti di bumi kita. Kawah terbesar akibat komet/asteroid adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Dapat dibayangkan dan dibandingkan dengan kawah gunung Bromo atau lainnya di Indonesia.
*Apa itu bulan Purnama?*
Bulan Purnama adalah saat kita melihat "cahaya" bulan secara penuh/bulat sempurna dari bumi. Ilmiahnya, bumi hampir segaris diantara matahari dan bulan.
*Apa itu gerhana bulan?*
Gerhana bulan terjadi ketika bulan melewati bagian dari bayangan bumi. Ini hanya dapat terjadi pada waktu bulan penuh/ purnama dan ketika matahari, bumi, dan bulan berada tepat/ sangat mendekati dalam satu garis. Gerhana bulan terjadi paling tidak 2 kali dalam setahun. Tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk dilihat dengan mata telanjang.
*Hubungan antara bulan purnama dan gerhana bulan dengan pasang surut air laut.*
Kalau kita sering ke pantai atau tinggal di tepi pantai, kita akan melihat bahwa air laut sering mengalami pasang dan surut. Ketika pasang, air laut naik menggenangi daratan yang lebih tinggi. Setengah hari kemudian air surut. Kemudian pasang lagi setengah hari kemudian. Demikian seterusnya. Apa penyebabnya? Semua benda sebenarnya tarik menarik dengan gaya gravitasi. Bumi dan matahari saling menarik. Demikian juga antara Bumi dan Bulan. Gaya tariknya tergantung pada jaraknya. Semakin dekat jaraknya, gaya tariknya makin kuat. Bumi terdiri dari bagian yang padat, termasuk daratannya, dan bagian laut. Kedua bagian itu sama-sama mengalami tarikan dari Bulan dan Matahari. Tetapi besarnya gaya tarik pada bagian padat dan lautan berbeda, tergantung jaraknya dari bulan atau Matahari. Akibat perbedaan gaya tarik itu, air laut cenderung bergerak menjauhi bagian padat. Akibatnya akan terjadi pasang, baik di bagian yang menghadap Bulan atau Matahari maupun di bagian sebaliknya. Di bagian lain air laut surut. Karena rotasi Bumi, bagian yang pasang dan yang surut selalu berpindah. Setiap setengah hari akan mengalami keadaan pasang yang bergantian dengan keadaan surut.Karena Matahari lebih jauh daripada Bulan, pengaruh pasang surut oleh matahari lebih kecil daripada oleh Bulan. Tetapi, kalau digabungkan pengaruhnya akan lebih kuat dari biasanya. Ini terjadi pada saat bulan sabit atau bulan purnama. Itulah sebabnya pada saat bulan purnama air pasang paling tinggi.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan melewati bagian dari bayangan bumi. Ini hanya dapat terjadi pada waktu bulan penuh/ purnama dan ketika matahari, bumi, dan bulan berada tepat/ sangat mendekati dalam satu garis. Gerhana bulan terjadi paling tidak 2 kali dalam setahun. Tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk dilihat dengan mata telanjang.
*Hubungan antara bulan purnama dan gerhana bulan dengan pasang surut air laut.*
Kalau kita sering ke pantai atau tinggal di tepi pantai, kita akan melihat bahwa air laut sering mengalami pasang dan surut. Ketika pasang, air laut naik menggenangi daratan yang lebih tinggi. Setengah hari kemudian air surut. Kemudian pasang lagi setengah hari kemudian. Demikian seterusnya. Apa penyebabnya? Semua benda sebenarnya tarik menarik dengan gaya gravitasi. Bumi dan matahari saling menarik. Demikian juga antara Bumi dan Bulan. Gaya tariknya tergantung pada jaraknya. Semakin dekat jaraknya, gaya tariknya makin kuat. Bumi terdiri dari bagian yang padat, termasuk daratannya, dan bagian laut. Kedua bagian itu sama-sama mengalami tarikan dari Bulan dan Matahari. Tetapi besarnya gaya tarik pada bagian padat dan lautan berbeda, tergantung jaraknya dari bulan atau Matahari. Akibat perbedaan gaya tarik itu, air laut cenderung bergerak menjauhi bagian padat. Akibatnya akan terjadi pasang, baik di bagian yang menghadap Bulan atau Matahari maupun di bagian sebaliknya. Di bagian lain air laut surut. Karena rotasi Bumi, bagian yang pasang dan yang surut selalu berpindah. Setiap setengah hari akan mengalami keadaan pasang yang bergantian dengan keadaan surut.Karena Matahari lebih jauh daripada Bulan, pengaruh pasang surut oleh matahari lebih kecil daripada oleh Bulan. Tetapi, kalau digabungkan pengaruhnya akan lebih kuat dari biasanya. Ini terjadi pada saat bulan sabit atau bulan purnama. Itulah sebabnya pada saat bulan purnama air pasang paling tinggi.
*Bulan Terbelah?*
Terbelahnya bulan dalam Al Qur'an dan Hadits. Selengkapnya arti ayat tersebut adalah sebagai berikut: Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qomar (54): 1) Dalam catatan kaki dari terjemahan al Qur'an Departemen Agama RI, ditulis: Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi saw. masih di Mekah. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
2. Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
3. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Klaim gambar bukti bulan terbelah di internet. Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat di atas.
Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.
2. Rille mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi. Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan.
3. Rille tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer ,tetapi tidak ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan.Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36 dari 10.921 km keliling permukaan bulan. Jadi, tidak tepat menjadikan gambar di atas sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah. Bagi kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Ditambah lagi ada hadits shahih yang menyatakan memang demikian. Jikalau belum ada bukti yang kita inginkan, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa bekas. Semuanya mudah bagi Allah.
"Sesungguhnya shalat ini dilakukan secara berjamaah" <Muttafaaq 'alaihi: Shahih al Bukhari (Fathul Baari)(II/533 no.1045), Shahih Muslim (II/627 no.910), Sunan an Nasa'i (III/136)>
Jika orang-orang telah berkumpul di masjid, maka imam shalat dua raka'at bersama mereka sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini: Dari Aisyah radhiyallah 'anha, dia berkata: "Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari. Lalu berliau pergi ke masjid dan orang-orang pun berbaris di belakang beliau, kemudian beliau bertakbir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca dengan bacaan yang panjang. Lantas bertakbir dan melakukan ruku' yang panjang. Kemudian beliau mengucap: "سمع الله لمن حمده". Lalu bangkit dan tidak melakukan sujud. Setelah itu beliau membaca bacaan yang panjang, namun tidak sepanjang bacaan yang pertama. Kemudian bertakbir lalu melakukan ruku' dengan ruku' yang panjang namun tidak sepanjang ruku' yang pertama. Setelah itu beliau mengucap: "سمع الله لمن حمده, ربنا و لك الحمد" Kemudian beliau sujud. Pada rakaat kedua, beliau melakukan seperti pada rakaat pertama. Hingga beliau juga melakukan empat ruku' dalam empat sujud dan matahari pun telah tampak kembali sebelum beliau selesai. <Muttafaaq 'alaihi: Shahih al Bukhari (Fathul Baari)(II/533 no.1046), Shahih Muslim (II/619 no.901(3)), Sunan Abi Dawud ('Aubul Ma'buud) (IV/46 no. 1168), Sunan an-Nasa-i (III/130)
tragedysexual
Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi saw. masih di Mekah. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
2. Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
3. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Klaim gambar bukti bulan terbelah di internet. Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat di atas.
Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.
*Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:*
1. Ilmuwan menyebutnya sebagai RILLE atau RIMA. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus yang berbentuk lurus seperti Rille Ariadaeus ini, diduga merupakan patahan tanah yang turun di antara 2 sesar kerak bulan yang sejajar. 2. Rille mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi. Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan.
3. Rille tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer ,tetapi tidak ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan.Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36 dari 10.921 km keliling permukaan bulan. Jadi, tidak tepat menjadikan gambar di atas sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah. Bagi kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Ditambah lagi ada hadits shahih yang menyatakan memang demikian. Jikalau belum ada bukti yang kita inginkan, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa bekas. Semuanya mudah bagi Allah.
*Shalat Gerhana*
Dari 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu, dia mengatakan, "Ketika terjadi gerhana matahari di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka diserukanlah: إن الصلاة جامعة"Sesungguhnya shalat ini dilakukan secara berjamaah" <Muttafaaq 'alaihi: Shahih al Bukhari (Fathul Baari)(II/533 no.1045), Shahih Muslim (II/627 no.910), Sunan an Nasa'i (III/136)>
Jika orang-orang telah berkumpul di masjid, maka imam shalat dua raka'at bersama mereka sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini: Dari Aisyah radhiyallah 'anha, dia berkata: "Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari. Lalu berliau pergi ke masjid dan orang-orang pun berbaris di belakang beliau, kemudian beliau bertakbir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca dengan bacaan yang panjang. Lantas bertakbir dan melakukan ruku' yang panjang. Kemudian beliau mengucap: "سمع الله لمن حمده". Lalu bangkit dan tidak melakukan sujud. Setelah itu beliau membaca bacaan yang panjang, namun tidak sepanjang bacaan yang pertama. Kemudian bertakbir lalu melakukan ruku' dengan ruku' yang panjang namun tidak sepanjang ruku' yang pertama. Setelah itu beliau mengucap: "سمع الله لمن حمده, ربنا و لك الحمد" Kemudian beliau sujud. Pada rakaat kedua, beliau melakukan seperti pada rakaat pertama. Hingga beliau juga melakukan empat ruku' dalam empat sujud dan matahari pun telah tampak kembali sebelum beliau selesai. <Muttafaaq 'alaihi: Shahih al Bukhari (Fathul Baari)(II/533 no.1046), Shahih Muslim (II/619 no.901(3)), Sunan Abi Dawud ('Aubul Ma'buud) (IV/46 no. 1168), Sunan an-Nasa-i (III/130)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar