“Zh diketahui menderita HIV setelah  dirinya melakukan cek darah dan mendapat perawatan di Rumah Sakit  Fatmawati, Jakarta Selatan selama 12 hari,” kata Nenek Zh, Nyaimanih, di  Depok, Senin (27/6/2011).
Adapun Zh  yang saat ini berusia enam  tahun terinfkesi HIV sejak tiga tahun yang lalu. Nyai menduga anak dan  dua cucunya terkena penyakit tersebut dari ayahnya yang merupakan  pecandu narkoba jarum suntik.
“Dalam waktu dua tahun saya kehilangan tiga orang anggota keluarga. Menantu, anak dan cucu,” katanya.
Dilansir  Antara, Tiga orang anggota keluarga tersebut meninggal dunia akibat  penyakit tersebut, yaitu Rdw ayah Zh, Mr ibu Zh, dan Mt kakak Zh.
“Ayahnya  meninggal saat Zh usia enam bulan. Tidak lama kakaknya juga meninggal.  Setelah itu baru ibunya meninggal dunia. Sekarang Zh tinggal bersama  saya dan kakeknya saja,” kata Manih. “Ketika dokter menyatakan penyakit  tersebut saya sangat sedih sekali,” katanya dengan linangan air mata.
Nyaimanih  mengatakan gejala awal, Zh yang berusia enam tahun adalah panas yang  tinggi, pusing, susah bernafas dan mulutnya berjamur.
Menurut dia  pengobatan yang dilakukan adalah diuap dan hilang putih-putih di  mulutnya. “Dia harus minum obat seumur hidup. Penyakitnya sama seperti  orangtua dan kakaknya yang meninggal,” paparnya.
Selama menjalani  perawatan, biaya pengobatan Zh ditanggung keluarga, dan harus membayar  Rp700 ribu dari total keseluruhan tagihan yang mencapai Rp 4,7 juta.
Cucunya  tersebut harus berobat rutin setiap bulan. Manih bersyukur cucunya  mendapat bantuan berobat dari Pemerintah Kota Depok melalui Jaminan  Kesehatan Daerah (Jamkesda) sejak enam bulan lalu.
“Namun karena sudah habis masa berlakunya, sekarang harus berobat pakai uang sendiri dan sudah habis Rp1,1 juta,” ujarnya lirih.
“Namun karena sudah habis masa berlakunya, sekarang harus berobat pakai uang sendiri dan sudah habis Rp1,1 juta,” ujarnya lirih.
Biaya tersebut  katanya sangat memberatkan kehidupannya karena suami nyaimanih  hanya  seorang buruh tani yang penghasilannya sangat jauh dari cukup untuk  keperluan sehari-hari. Dia  berharap cucunya dapat bertahan hidup lebih  lama, dan berharap bantuan dari donatur untuk berobat cucunya.
Ketika  ditemui di rumah tersebut, Zh nampak ceria tanpa beban saat bermain  bersama teman-teman sebayanya. “Dia itu anak yang periang berat badannya  juga saat ini terus naik dan >mencapai 16 kg,” ujar Nyaimanih.
tribunnews.com
 
 
 
 
 
 
 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar